Minggu, 25 September 2016

PMP Versi 1.4

http://www.guru-id.com/2016/09/aplikasi-penjaminan-mutu-pendidikan-pmp.html

Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) 1.4

Ads By Google


Selamat Datang Sahabat Guru di Indonesia!

Pada posting kali ini admin akan berbagi salah satu info penting yang mungkin saja akan menjadi solusi dari permasalahan aplikasi PMP yang saat ini sedang hadapi rekan-rekan operator dapodik. Mengapa? "mungkin saja" karena saya sendiri belum menginstall aplikasi PMP versi baru 1.4 jadi belum begitu memahami. Telah banyak kita lihat di grup-grup facebook keluhan rekan-rekan operator mengenai bug error PMP versi sebelumnya 1.3 hingga pada akhirnya aplikasi 1.4 dirilis pada tanggal 22 September 2016. Perlu diketahui, selain Installer aplikasi PMP 1.4, Admin pusat juga telah merilis Patch PMP 1.4 khusus untuk yang sudah menginstall Aplikasi PMP v1.3. Untuk yang menginstall Aplikasi PMP versi 1.2 atau sebelumnya silahkan lakukan update ke versi 1.3 terlebih dulu. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah Manual SIM Penjaminan Mutu Pendidikan [SIM PMP] 2016 Versi 1.2 Updater 1.3 yang berisi Petunjuk Penggunaan SIM Aplikasi PMP Terkoneksi Dapodik. Sekedar mempermudah dalam artian berbagi pengalaman, bagi rekan-rekan yang membutuhkan silahkan langsung saja pelajari cara download Installer PMP versi 1.4 melalui Tulisan dibawah. Sekedar mengulang kembali agar dapat dipahami, Secara teknis Aplikasi PMP bersifat komponen opsional (add-on/pengaya) dari Aplikasi Dapodik, maka Aplikasi PMP akan dapat diinstal dan berjalan jika di komputer tersebut telah terinstal Aplikasi Dapodik. Secara otomatis Aplikasi PMP akan mengambil entitas data pokok dari Aplikasi Dapodik seperti data profil sekolah, PTK, PD dan lainnya. Selanjutnya Aplikasi PMP akan menampilkan daftar pertanyaan/kuesioner untuk masing-masing entitas data tersebut.

Langkah 1: Langsung saja buka browser Internet rekan-rekan operator dapodik lalu pada tab browser ketikkan link berikut: http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/unduhan. Pada laman unduhan klik menu "Aplikasi PMP" lalu klik tombol unduhan sesuai keinginan. Misal klik tombol "Unduh Installer" untuk mendownload lengkap aplikasi PMP versi 1.4 seperti penampakkan gambar dibawah





Cara Download Aplikasi PMP Versi 1.4

gambar Download Installer Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) Versi 1.4





Langkah 2: Setelah installer aplikasi PMP versi 1.4 berhasil di download,
klik kanan aplikasi lalu pilih run administrator, tunggu sampai proses installasi selesai
dan login menggunakan username aplikasi dapodik anda
jika berhasil login tampilan aplikasi versi penjaminan mutu pendidikan 1.4 pada laptop anda.

gambar login Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) 1.4
gambar tampilan depan Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) 1.4












Pada tampilan gambar diatas bisa anda lihat ada tambahan menu baru yakni
Konfirmasi selesai. Apa fungsinya? jadi anda tidak bisa mengirim data PMP
sebelum mengklik tombol konfirmasi, lalu Klik ya agar bisa mengonfirmasi Instrumen
kuesioner Kepala Sekolah, PTK, PD dan komite sekolah yang telah diisi.
Satu lagi ada juga konfirmasi untuk pengisian kuesioner komite sekolah
Langkah 3: Nah agar rekan-rekan tidak bingung dan sekedar berbagi pengalaman
bagi yang telah lengkap mengisi kuesioner PMP,
maka Admin akan membagikan cara kirim data pada aplikasi PMP Versi 1.4.
Pertama silahkan Klik menu "konfirmasi selesai",
pada laman konfirmasi mengerjakan keusioner klik tombol "konfirmasi"
pada notifikasi Submit Instrumen Kuesioner pilih Ya seperti penampakkan gambar dibawah.
Langkah 4: nah ini permasalahan barunya di aplikasi versi 1.4,
status konfirmasi selesai mengerjakan kuesioner telah dilakukan,
tapi ketika di klik tombol verifikasi dan kirim data tombol kirim belum bisa diklik
karena masih ada status silang merah padahal sudah selesai pengisian PTK
seperti penampakkan gambar dibawah.



Apa penyebab masih silang merah? jawabannya karena pengisian kuesioner PTK,
Peserta Didik, pengawas belum di konfirmasi melalui akun masing-masing,
jadi jangan berprasangka buruk dulu. Solusinya silahkan klik menu tukar pengguna PTK dan
PD yang telah mengisi kuesioner lalu pada akun PTK atau PD masing-masing
klik tombol konfirmasi selesai,
kemudian coba login kembali menjadi operator sekolah dan lihat kembali
di tabel verifikasi dan kirim data, pastinya konfirmasi submit sudah tidak 0 lagi
dan sudah tidak silang merah kan. nah ulangi langkah diatas untuk
mengkonfirmasi data PD dan pengawas sampai selesai, sehingga baru tombol kirim data
akan muncul. Ingat cara diatas sudah admin coba dan berhasil
Apabila dalam menggunakan aplikasi PMP terdapat permasalahan,
maka untuk mencari troubleshooting (penyelesaian masalah),
pengguna aplikasi dapat mengirimkan permasalahannya melalui beberapa jalur:
  1. Mencari solusi melalui Bantuan > FAQ (pertanyaan yang sering diajukan)
            pada website PMP.
       2.  Menu Bantuan > Feedback pada website pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id.
       3.  Kirim e-mail: pmp.dikdasmen@kemdikbud.go.id atau satgas.pmp.@gmail.com
       4.  Bertanya langsung ke Helpdesk Penjaminan Mutu Pendidikan Dikdasmen di Sekretarian PMP Gedung E lantai 14 Kemdikbud Senayan Jakarta.
Link Download file Pendukung Aplikasi PMP versi 1.4
  • Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan Versi 1.4
           Tanggal Rilis: 22 September 2016 Untuk Windows XP / Vista / 7 / 8 / 10 - Download
  • Patch Aplikasi PMP Versi 1.4
           Tanggal Rilis: 22 September 2016 - Download
  • MANUAL Aplikasi PMP Versi 1.2 Updater 1.3
          Tanggal Rilis: 22 September 2016 - Download
Demikian share tentang Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) 1.4
yang bisa admin bagikan, jika penjelasan diatas masih belum dipahami
silahkan bertanya lewat komentar atau baca langsung panduan manual aplikasi PMP versi 1.4

Anda Boleh Mengkopi Paste Posting Kami, tapi kami mohon jangan keseluruhan apalagi menggunakan Xml (feed) karena akan menghancurkan blog ini, mohon kerjasama dan saling menghargai, silahkan tampilkan Link Sumber Dari: http://www.guru-id.com/2016/09/aplikasi-penjaminan-mutu-pendidikan-pmp.html#ixzz4LJbsaWsi

Minggu, 24 Juli 2016

Hari pertama Masuk



SAHABAT KELUARAGA KEMDIKBUD


Orang Tua Antusias Antar Anak Sekolah
SAHABAT KELUARGA-Himbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, agar para orang tua mengantar anak pada Hari Pertama Sekolah (HPS), pada hari ini, Senin (18/7), disambut antusias para orang tua di beberapa daerah.
Sahabat keluarga mengutip dari beberapa media online bagaimana antusiasnya para orang tua dalam mengantar anak di hari pertama sekolah. Mereka juga mengapresiasi himbauan Mendikbud tersebut.
Juni Raharjo (50), orang tua dari putrinya yang naik ke kelas-3 di SD Bopkri Gondolayu, Yogyakarta,  bertekad sebisa mungkin untuk selalu mengantar jemput puteranya. "Sebisa mungkin saya antar jemput, ya beginilah kalau sudah jadi orangtua harus ada perhatian untuk anak agar dia juga merasa aman dan nyaman menjalani kegiatan," imbuhnya.
Di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 8 KH Mas Mansyur Kota Malang, para orang tua mendampingi anaknya dengan duduk di bagian belakang anak-anak yang tengah mengikuti proses belajar.

"Kami memiliki tradisi ini sekaligus mengikuti imbauan Menteri Pendidikan. Tidak hanya mengantarkan, tetapi mendampingi proses pendidikan di hari pertama," kata Nashirudin, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 8.

Khusus hari pertama, anak-anak mengikuti proses belajar dengan didampingi orang tua. Kegiatan belajar dilakukan di aula untuk memberi motivasi anak-anak sekaligus membangun komunikasi dengan para orang tua. "Ada pesan yang disampaikan untuk anak-anak, juga pesan untuk orang tuanya," katanya.

Andi (37) wali murid dari Bilqish, siswa baru di SD Negeri 4 Penganjuran, Banyuwangi, mengaku sudah datang di sekolah sejak pukul 06.00 WIB.
"Ini penting untuk membangun komunikasi dan pengenalan dengan pihak sekolah. Kalau anaknya sendiri sih sudah senang dan bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan teman-teman baru. Tapi, sebagai orangtua saya juga harus mengetahui apa-apa saja yang dilakukan di sekolah dan apa yang diperlukan," ujar Andi.
Di hari pertama SDN 4 Pangunjaran mengajak para wali murid turut mengikuti upacara bendera bersama anak-anaknya. Selanjutnya para orangtua turut serta diajak masuk kelas anaknya masing-masing.
Lain lagi dengan Boy, salah satu orangtua murid dari siswa di Labschool Rawamangun, Jakarta Timur.  Ia  tak dapat membendung air matanya saat mengantarkan anaknya ke sekolah di hari pertama masuk. Dia terharu karena baru kali ini dapat mengantarkan buah hatinya itu ke sekolah, bahkan hingga putranya duduk di bangku kelas 2 dan 3 SMP. 

Laki-laki yang berprofesi dokter spesialis obstetri dan ginekologi ini mengatakan, sangat bangga bisa ikut berpartisipasi di hari penting ini. Boy meyakini kehadiran orangtua di hari pertama masuk sekolah merupakan dukungan moril kepada sang buah hati.

"Ini merupakan suatu investasi bagus bagi anak-anak. Paling nggak secara psikologis mereka senang ada orangtua hadir, tak hanya kasih biaya tapi bisa hadir dan merasakan," sebut Boy.

Dia mengapresiasi ide Mendikbud yang membuat gerakan ini. Hal ini dapat memaksa orangtua meluangkan waktu untuk anaknya di tengah kesibukannya untuk memberi semangat bagi kegiatan pendidikan anak dengan aksi nyata. Yanuar Jatnika

Kamis, 30 Juni 2016

Guru Pembelajar


 http://gurupembelajar.kemdikbud.go.id





 Mendikbud luncurkan program guru pembelajar

Sabtu, 21 Mei 2016 15:04 WIB | 11.207 Views
Pewarta: Indriani
Mendikbud Anies Baswedan( ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meluncurkan program peningkatan kompetensi guru yakni guru pembelajar.
Mendikbud luncurkan program guru pembelajar
"Kami mengenalkan program guru pembelajar. Kami ingin dari namanya, menjelaskan program tersebut yakni tidak hanya murid yang belajar tetapi juga siswa," katanya saat peluncuran program tersebut di Jakarta, Sabtu. 
Sifat pembelajar, lanjut Anies, merupakan sifat yang harus ada pada semua baik guru maupun murid. 
Dalam pelaksanaan program tersebut menggunakan tiga moda yaitu moda tatap muka, moda dalam jajaring penuh, dan moda kombinasi keduanya. 
Sementara materi pembelajaran moda tatap muka menggunakan modul cetak, sedangkan moda dalam jaringan menggunakan modul, lembar kerja, dan lembar informasi yang disusun dan disajikan secara digital. 
"Kami semua ingin guru tidak hanya menjadi guru yang tidak mendapat belajar dari ketiga moda tersebut, tetapi juga secara mandiri." 
Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menjelaskan untuk tahap awal program tersebut diikuti 1.263 peserta. Mereka nantinya akan menjadi narasumber program guru pembelajar. 
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata, menambahkan yang dipilih menjadi narasumber merupakan guru yang memiliki nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) diatas 80, Widyaiswara dari LPMP dan PPPTK, dan dosen. 
"Peran narasumber itu sebagai hulu penyampaian materi untuk peningkatan kompetensi guru," kata lelaki yang akrab disapa dengan Pranata itu. 
Program tersebut merupakan upaya peningkatan kompetensi guru yang melibatkan pemerintah sebagai partisipasi publik yang meliputi pemerintah daerah, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia usaha, dan industri.


Editor: AA Ariwibowo

info kemdikbud

http://kemdikbud

Rabu, 01 Mei 2013

PERPUSTAKAAN


Perpustakaan, Oh Perpustakaan

MINAT baca selama ini menjadi salah satu masalah besar bagi bangsa Indonesia. Betapa tidak, saat ini minat baca masyarakat Indonesia termasuk yang terendah di Asia.

Indonesia hanya unggul di atas Kamboja dan Laos. Padahal semakin rendah kebiasaan membaca, penyakit kebodohan dan kemiskinan akan berpotensi mengancam kemajuan dan eksistensi bangsa ini. Parahnya lagi, rendahnya minat baca bukan hanya terjadi pada masyarakat umum, di SD, SMP, SMA, bahkan di perguruan tinggi pun minat baca mahasiswa sangat rendah. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan kondisi di Jepang.

Saat ini tentu kita sudah melihat bagaimana kemajuan perkembangan iptek di Jepang. Semua itu disebabkan karena pemerintah Jepang sangat memprioritaskan kebutuhan bahan bacaan masyarakatnya, terutama anak-anak sekolah dan mahasiswa, sehingga tak mengherankan jika perpustakaan, terutama di kampus-kampus Jepang, selalu ramai dikunjungi mahasiswa.

Berbeda dari kondisi perpustakaan kampus di Indonesia, perpustakaan kampus tak lebih hanya sebagai tempat penyimpanan dan pajangan berbagai koleksi buku dan bahan referensi lainnya. Lebih ironis lagi, perpustakaan kampus sering dijadikan sebagai tempat untuk pacaran, bukan tempat membaca dan berdiskusi.

Sebagai seorang mahasiswa dan calon ilmuwan, perpustakaan seharusnya menjadi tempat yang paling dicari, terutama dalam mencari referensi untuk membuat atau menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.

Menumbuhkan Minat Baca

Faktor yang menjadi peyebab sepinya perpustakaan, selain minat baca mahasiswa yang menurun, juga karena perpustakaan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dengan tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa. Untuk memenuhi kebutuhan tugas-tugas kuliah, mahasiswa seringkali lebih memilih cara instan, yaitu mencari di internet.

Mengapa minat baca mahasiswa rendah? Menurut (Arixs: 2006) ada enam faktor penyebab: (1) Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat mahasiswa harus membaca buku, (2) banyaknya tempat hiburan, permainan, dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian mereka dari menbaca buku, (3) budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita, sedangkan budaya tutur masih dominan daripada budaya membaca, (4) sarana untuk memperoleh bacaan seperti perpustakaan atau taman bacaan masih merupakan barang langka, (5) tidak meratanya penyebaran bahan bacaan di berbagai lapisan masyarakat (6) serta dorongan membaca tidak ditumbuhkan sejak jenjang pendidikan praperguruan tinggi.

Perpustakaan sesungguhnya memainkan peranan penting bagi terciptanya budaya membaca bagi mahasiswa. Perpustakaan merupakan jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, dapat memberikan kontribusi penting bagi terbukanya akses informasi, serta menyediakan data yang akurat bagi proses pengambilan sumber-sumber referensi bagi pengembangkan ilmu pengetahuan. Dan semua itu hanya bisa di dapatkan dengan cara membaca.

Oleh sebab itulah, perpustakaan kampus hendaknya didesain sedemikian rupa supaya mahasiswa dan civitas academica lebih betah berada di sana. Perpustakaan harus mampu memenuhi dahaga para mahasiswa yang haus akan ilmu pengetahuan dengan empat cara.

Pertama, menambah sarana dan prasarana perpustakaan, seperti adanya fasilitas dan jaringan internet atau wi-fi, memperbanyak ruang diskusi, dan memperbaiki ruang bacaan. Jika hal ini dapat diwujudkan, tentu akan menarik perhatian mahasiswa berkunjung ke perpustakaan.

Kedua, memberikan pelayanan yang baik, ramah, dan bersahabat. Hal ini sangat penting mengingat para pengunjung adalah mahasiswa yang berpendidikan. Jadi jika ada pelayanan dari petugas yang kurang baik dan kurang memuaskan tentu mereka akan protes dan kurang nyaman dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.

Ketiga, tersedianya koleksi buku yang memadai. Koleksi bahan bacaan (buku atau literarur) merupakan komponen yang paling penting bagi perpustakaan. Koleksi yang harus dimiliki oleh perpustakaan minimal adalah buku wajib bagi setiap mata kuliah yang diajarkan dan jumlahnya harus memadai. Menurut SK Mendikbud 0686/U/1991, setiap mata kuliah dasar dan mata kuliah keahlian harus disediakan dua judul buku wajib dengan jumlah eksemplar sekurang-kurangnya 10 % dari jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut.

Keempat, menciptakan iklim membaca di kampus. Lingkungan akademik yang kondusif akan mendorong mahasiswa untuk rajin ke perpustakaan. Hal itu bisa dilakukan, misalnya dengan cara dosen memberikan tugas membaca bagi mahasiswanya.

Jika perpustakaan dapat memberikan layanan yang baik dan menyediakan berbagai kebutuhan literatur yang dibutuhkan, maka mahasiswa akan banyak mendatangi perpustakaan. Lingkungan yang demikian memang tidak bisa diciptakan sendirian oleh perpustakaan, melainkan harus bekerja sama dengan seluruh warga kampus. (24)

PMP Versi 1.4

http://www.guru-id.com/2016/09/aplikasi-penjaminan-mutu-pendidikan-pmp.html Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) 1.4 Ads By Go...